Ciri-ciri Cerpen

 

CERPEN KELUARGA dan CIRI-CIRI CERPEN (Senin, 2 November 2020)

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Anak-anakku ...

Al-hamdulillaah setelah kalian libur Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini kita bertemu lagi untuk KBM rutin BDR. Kalian masih sehat 'kan? Semoga semua bisa mengikuti BDR tanpa rasa malas. Niatkan ibadah ya Chayank! InsyaAlloh akan menjadi amal sholih. Aamiin3 YRA. Alat tulis menulisnya disiapkan ya!

Materi hari ini melanjutkan materi minggu lalu yaitu contoh CERPEN KELUARGA. Cerpen ini umumnya muncul pada majalah atu tabloid keluarga. Cerpen Keluarga sering mengisahkan persoalan rumah tangga. Perhatikanlah contoh Cerpen Keluarga berikut!

                                            NASIHAT NENEK

...

        Berdoalah sebelum tidur, agar tidak bermimpi buruk.

        - Nasihat Nenek

        Waktu berumur lima tahun, aku dibawa ibuku ke orang-orang pintar. Aku tidak mengerti apa masalahku atau apa alasan ibuku membawaku ke mereka. Ibu sudah meninggal dunia lima belas tahun yang lalu. Jadi, aku tidak bisa bertanya lagi kepadanya. Seingatku, sejak aku kecil, aku melihat dunia dengan cara yang tidak sama dengan orang-orang lain.

         Pada usia sembilan tahun, untuk pertama kalinya aku berjalan dalam tidur. Aku tidak tahu tentang hal ini, tapi paman dan bibiku mengatakannya kepadaku. Mereka berusaha membangunkanku, tapi aku tak bisa terbangun. Akhirnya, mereka membimbingku kembali ke ranjang dan membaringkanku. Keseringanku berjalan dalam tidur membuat paman dan bibiku harus mengikat kakiku di pinggir ranjang agar aku tidak terus-terusan gentayangan ke mana-mana. Aku pernah mengagetkan penjaga malam yang melihatku sedang duduk di pos hansip dalam keadaan lelap.

        Aku juga pernah tertidur dan bermimpi mengangkat telepon. Ternyata aku mengangkat setrika yang sedang digunakan ibu (waktu itu ibu sedang lengah dan tidak tahu aku berjalan ke arahnya) dan berbicara dalam bahasa Asing yang tak dimengerti siapa pun. Pipiku langsung terbakar oleh pelat setrika panas. Ibuku menjerit-jerit berusaha membangunkanku, tapi aku tetap tak terbangun. Setrika menghanguskan pipiku, meninggalkan luka memanjang yang tak pernah bisa hilang.

        Setahun setelah kecelakaan itu, aku mulai melayang, meninggalkan tubuhku ketika aku sedang tertidur. Mulanya aku mengapung begitu saja dalam keadaan kacau dan terayun-ayun, memandang tubuhku yang berbaring persis di bawahku. Lama-lama aku bisa mengatur bagaimana aku mengudara. Tapi, aku tidak pernah bisa menentukan kapan aku memisahkan diri dengan tubuhku. Kadang-kadang aku keluar dari tubuh setiap hari, bisa juga aku tidak keluar sama sekali selama berminggu-minggu.

        Kejadian ini sebenarnya membuatku sering bergidik, tetapi aku semakin terbiasa. Aku tidak pernah melaporkan hal ini kepada ibu, apalagi ayah. Aku takut ayah akan menganggapku mengada-ada dan mulai mencubitku. Ayah sering memukuli ibu dan aku tidak mau ayah melakukan hal yang sama kepadaku. Menurut ayah, aku anak yang sulit dipahami. Keanehanku sering dianggapnya sebagai kutukan, pemicu kemarahan ayah yang luar biasa. Aku menjadi anak pendiam, baik di sekolah maupun di rumah. Aku tak berteman dengan siapa pun. Aku tidak berbicara dengan siapa pun.

(dikutip dari: Clara Ng. "Nasihat Nenek", dalam Cerita Cinta Indonesia 45 Cerpen Terpilih, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama:2014)

Gimana tanggapan kalian terhadap contoh Cerpen Keluarga di atas? Apakah di antara kalian ada yang mengalami hal yang sama sebagaimana yang dialami tokoh AKU? Jika ada, satu pesan saya : yang sabar ya!

Baiklah Anak-anak, materi selanjutnya adalah Ciri-ciri Cerpen. 

3. CIRI-CIRI CERPEN

Cerpen berisi cerita kehidupan seseorang. Cerita tersebut ada yang bersifat khayalan dan ada yang benar-benar terjadi. Cerita dalam cerpen tidak menyebabkan perubahan nasib si pelaku. 

Cerpen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Panjang karangan lebih kurang sepuluh halaman.

b. Habis dibaca sekali duduk.

c. Dalam cerpen hanya ada satu peristiwa yang menguasai jalan cerita.

d. Terdapat konflik, tetapi tidak menimbulkan perubahan nasib pelaku.

e. Hanya mempunyai satu alur.

f. Perwatakan tokoh dilukiskan secara singkat.

4. Unsur-unsur Pembangun dalam Teks Cerpen

Materi ini sudah kalian cari minggu lalu 'kan? Ada unsur INTRINSIK ada unsur EKSTRINSIK.

Di antara unsur INTRINSIK ada Tema, Latar (tempat, waktu, suasana), Penokohan, Sudut Pandang (orang pertama dan orang ketiga), dan Amanat. Sudah menemukan pengertiannya 'kan? Saya yakin kalian sudah memahaminya. Al-hamdulilllaah.

Di antara unsur EKSTRINSIK ada Bahasa, Latar Belakang Pengarang, dan Nilai-Nilai yang terkandung dalam karya sastra (Moral, Sosial, Budaya, Religi, dan Politik). Sudah menemukan pengertiannya masing-masing 'kan? Saya yakin kalian pun sudah memahaminya. Al-hamdulillaah.

Sebelum kita akhiri, seperti biasanya ada pesan sponsor.

Jangan pernah lupa bahwa orang sukses merupakan orang yang senantiasa disiplin di setiap gerak langkahnya. OK. Saya akhiri ...

Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.
  


Comments

Popular posts from this blog

KAIDAH KEBAHASAAN

Teks Tanggapan

Teks Cerpen